2 Penyebab Utama Terjadinya Korupsi di Indonesia

Mirwaners, sebagaiaman yang kita sama-sama ketahui bahwa negara kita, Indonesia, termasuk negara yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi.  Sebagaimana Tempo mengatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 88 dengan skor CPI 36. Skor tersebut meningkat dua poin dari tahun 2014 yang berada di peringkat ke 107.

Apa itu korupsi?

Sebelumnya, mari kita lihat definisi Korupsi. Apa itu korupsi? Korupsi dari segi bahasa berarti busuk, rusak, menyogok. Sedangkan secara istilah dapat diartikan perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, dan sarana guna memperkaya diri sendiri, orang lain, atau kelompok yang berakibat kerugian keuangan atau perekonomian negara atau kelompoknya.

Penyebab terjadinya korupsi.

Mirwaners, ada banyak aspek yang menyebabkan seseorang itu melakukan tindakan korupsi. Dari sekian banyak penyabab, saya bisa golongkan menjadi 2 hal. Jadi, seseorang itu melakukan tindakan korupsi diarenakan 2 hal berikut:

1. Tidak ada keadilan

Mari kita lihat lagi Pancasila, sila ke 5, “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Nah, bagaimana dengan kenyataannya dengan Indonesia saat ini? Apakah keadilan sudah diterapkan dengan sepenuhnya? Apakah dalang pembakaran hutan di Riau sudah ditangkap? Mari kita lihat para koruptor di Indoensia. Para koruptor yang korupsi bermilyar-milyar dan bahkan triliun, mereka mendapakan perlakuan istemewa. Tidak jarang para tersangka korupsi itu bebas murni. Sudah berapa banyak para pejabat, gubernur, walikota, dan pejabat yang lainnya, yang mendapat putusan bebas murni, dan kalau ada hukuman itu, sangat ringan. Meerka di penjara juga mendaptkan fasilitas khusus, seperti yang dialami para koruptor. Mereka bisa menjadi penjara seperti hotel. Bagaimana kalau rakyat kecil? Apakah mereka diperlakukan sama? Rakyat kecil yang melakukan kesalahan kecil, kadang diperlakukan dengan sangat kejam, dan tidak manusiawi.

Apakah ada keadilan? Tidak! Mereka tidak membantu rakyat kecil untuk mendapatkan keadilan ketika berhadapan dengan hukum. Inilah kehidupan di Indonesia di mata keadilan telah mati. Karena penguasa tidak berpihak kepada keadilan. Tetapi berpihak kepada orang yang banyak uang, karena memang korupsi di Indonesia sudah menjadi sistemik.

Dengan tidakadanya keadilan ini, maka jika seserorang itu mendapatkan kesempatan untuk melakukan korupsi, mereka pun cenderung melakukannya. Karena mereka berfikir kesempatan itu tidak akan datang dua kali. Mereka berfikir kalau bukan dia yang tak mengkorupsikan uang itu, pasti ada orang lain yang akan melakukannya. Toh hukuman untuk para korupsi di Indonesia tidak dilaksanakan dengan baik jika penegak hukum disogok. Dan pada akhirnya tanpa efek jera, korupsi ini terus dilakukan.

2. Gaji yang Tak Cukup

Tak bisa dinafikan bahwa kecilnya gaji pegawai bisa menyebabkan korupsi. Seperti Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan di Kompas, penghasilan kecil merupakan salah satu sumber korupsi. Korupsi sulit dihindari karena berbagai faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan. Hal itu diungkapkan Nanan saat mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2012).

"Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi," kata Nanan saat Seminar Nasional Komisi Kejaksaan RI di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (11/10/2012).

Selain itu, ada juga sejumlah pakar mengemukakan hipotesa bahwa gaji rendah pegawai negeri bisa merangsang terjadinya korupsi. Cukup atau tidaknya gaji seseorang itu tergantung dengan kebutuhannya. Gara-gara gaji bulanan tak cukup untuk menopang biaya hidup keluarga, pegawai negeri melakukan korupsi untuk menutupi kekurangannya. Berdasarkan survey Badan Konsultasi Risiko Ekonomi dan Politik 2005, Indonesia diberi predikat sebagai negara terkorup di Asia, diikuti Filipina, Cina, Thailand, dan Vietnam. Sebaliknya tingkat korupsi yang sangat rendah lazimnya didominasi oleh negara-negara kaya seperti Finlandia, Selandia Baru, Denmark, Islandia, dan Swedia. Juga menurut penelitian independen lain dari Transparansi Internasional, pada kahir tahun 2005, indeks persepsi korupsi di Indonesia adalah 2,2 (indeks persepsi dari 1 sampai 10). Angka ini menunjukkan tingakt yang terendah di Asia Tenggara, dan berarti Indonesia adalah negara terkorup di bagian dunia ini.

Demikianlah artikel ini saya tulis. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk para pembaca, khususnya untuk para pembaca blog saya ini.

Oleh Mirwan Choky

Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com

Mirwan Choky