Dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Indonesia yang ke 71, seperti biasanya, hari kemerdekaan diselingi dengan berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan lomba. Sudah jadi turun temurun kegiatan ini dilaksanakan. Pada umumnya orang Indonesia memilih permainan yang merakyat seperti lomba panjat pinang, bawa kelereng pakai sendok, loncat karung, makan kerupuk dan berbagai jenis perlombaan lainnya.
Dan saya adalah salah satu peserta lomba tersebut. Kemaren saya mengikuti berbagai lomba yaitu lomba bakiak, bawa kelereng dan makan kerupuk. Dari 3 lomba ini, alhamdulillah saya dapat juara. Walaupun hanya juara 3, yang penting juara deh. Dapat hadiah.
Ketika saya dapat juara kemaren, banyak teman-teman saya bilang “Waaah.. pantesan aja juara, badan segede itu ya memang cocok jadi juara makan kerupuk”. Hahaha! Ada-ada aja mereka. Tau gak sih, di ronde pertama, kerupuknya gede banget. Lumayan kualahan juga ngabisinnya. Di ronde kedua, kerupuknya jadi double. Oh my god! Keselek abang, dek. Udah gak dikasi minum lagi.
Mirwaners, tau gak sih, kenapa makan kerupuk bisa dijadikan salah satu lomba di kegiatan 17-an? Ada sejarahnya lho. Sebenarnya lomba makan kerupuk ini diadakan untuk memperingati tentang perjuangan warga Indonesia saat masa penjajahan dulu. Pada saat itu, kerupuk memang menjadi salah satu makanan yang menjadi menu utama bagi warga Indonesia. Pada masa penjajahan itu, untuk mendapatkan makanan enak memang sangat sulit. Oleh karena itu, warga Indonesia hanya mampu untuk makan seadanya yaitu berupa nasi dan kerupuk. Jadi, karena itu sekarang makan kerupuk dijadikan sebuah lomba untuk mengingat perjuangan semua warga Indonesia saat masa penjajahan dulu.
Selain untuk memperingati perjuangan warga Indonesia saat masa penjajahan dulu, lomba makan kerupuk juga memiliki manfaat lho. Apa aja manfaatnya? Manfaatnya yaitu dapat mempersatukan satu sama lain dan dapat mengerti arti pentingnya bersyukur dengan apa yang kita miliki dan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri kita sendiri.
Nah, dalam lomba makan kerupuk ini ada aturannya juga lho. Sama juga dengan lomba-lomba yang lainnya. Untuk perlombaan makan kerupuk ini, seperti yang saya ikuti kemaren, kerupuk itu diikat menggantung menggunakan tali rafia pada tiang atau tongkat. Panjang talinya disesuaikan dengan tinggi peserta, agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dan supaya lebih elegan, peserta dipersilakan duduk dikursi yang telah disediakan.
Pokoknya akhirnya saya itu menang lomba makan kerupuk. Walaupun hanya juara 3. Bukan karena badan saya besar, bukan karena saya kuat makan, tapi itu lah saya. Karena belum makan siang, jadi kerupuknya cepat habis. Pokoknya kemaren saya having fun banget.
Mirwan Choky
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com