Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yuk Intip! Inilah Isi Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh

Mirwaners, setelah sekian lama saya mendambakan ingin ke salah satu tempat wisata keren di Aceh ini, yaitu Museum Tsunami ini, akhirnya kesampaian juga.  Senang sekali rasanya bisa sampai ke tempat ini dan melihat isi dalamnya. Rasanya kurang lengkap gitu kalau udah nyampe ke Aceh tapi gak nyampe ke Museum Tsunami ini. Makasih deh buat Nurul Fadillah, Marlina dan Maulidar, karena telah membawa saya jalan-jalan ke Museum Tsunami ini. Mereka ini adalah teman saya para gadis Aceh yang menemani saya ke tempat ini.


Gimana sih Museum Tsunami Itu?

Sebenarnya Museum Tsunami ini adalah sebuah museum yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi. Museum ini dirancang oleh arsitek asal Bandung, Jawa Barat, yaitu Ridwan Kamil. Pasti anda kenal dong sama Ridwan Kamil. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris.

Museum Tsunami Aceh


Lokasinya dimana dan transportasi kesana gimana?

Lokasi museum Tsunami ini berada di tamana sari  kota Banda Aceh kira-kira 500 meter  dari Masjid Raya Biturahman  Banda Aceh. Karena letaknya yang berada di tengah kota Museum Tsunami ini jadi mudah di temukan. Jika anda ingin mengunjungi tempat ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan kendaraan umum sperti angkot atau disebut labi-labi, taksi atau Transkuta Radja. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi dari arah Jalan Sulaeman Daud belok kiri menuju Jalan Nyak Adam Kamil 5, belok kiri lagi menuju Jalan Sultan Iskandar Muda, ikuti jalan ini hingga menemukan Museum Tsunami yang berada persis di pinggir jalan. Jika Anda menggunakan Labi-Labi (angkot) Anda bisa menggunakan labi-labi nomer 05 jurusan Terminal Punge-Ulee Lheu. Anda bisa menemukan labi-labi, di pangkalan yang berada di Terminal Keudah di dekat Baiturrahman. Tarifnya sekitar Rp 5.000 per orang.

Jam berapa buka?

Kalau nada ingin mengunjungi tempat ini, anda harus tau terlebih dahulu kapan aja bukanya. Senin s/d Kamis pukul 09.00 -12.00 WIB dan buka kembali 14.00-16.30 WIB. Jumat Libur, Sabtu dan Minggu pukul 09.00-12.00 WIB dan buka kembali 14.00-16.30 WIB.

Museum Tsunami Aceh

By the way, any way, bus way, ketika saya sampai di tempat ini, saya langsung deh parkir motor, bayar 2000 perak doang untuk bayar parkir. Setelah parkir, saya langsung masuk ke Museum itu. Jalan masuknya melalui sebuah lorong. Lorong sempit itu gelap gulita. Di sisi kiri dan kanannya ada air terjun yang mengeluarkan suara gemuruh air, kadang memercik pelan, kadang bergemuruh kencang. Sesaat suara-suara itu mengingatkan kembali pada kejadian tsunami 26 Januari 2004 yang melanda Banda Aceh dan sekitarnya. Itulah suasana yang menyambut kita saat memasuki "Rumoh Aceh Escape Hill", bangunan monumental berbentuk epicenter gelombang laut, Museum Tsunami Aceh.

Museum Tsunami Aceh

Katanya sih, ruang tersebut dirancang untuk mengingatkan kita akan suasana peristiwa Tsunami. Setelah dari ruangan itu, kita pun dibawa pada sebuah perenungan lebih dalam melalui ruangan yang dinamai The light of God. Kalau kita perhatikan, ruangan ini berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab “Allah” dengan dinding sumur dipenuhi nama para korban. Setelah ke ruangan tersebut, saya pun menjelajah ke ruangan-ruangan lainnya yang penuh dengan benda-benda peninggalan Tsunami dan juga foto-foto yang akan mengingatkan lagi kita akan peristiwa 26 Desember 2004 yang lalu.

Museum Tsunami Aceh

Museum tsunami Aceh hingga saat ini masih sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan domistik dan manca Negara. Terbukti, ketika saya berada disana saya bertemu dengan wisatawan dari Malaysia dan sempat juga berfoto sama mereka.

Museum Tsunami Aceh

Jadi, bagi anda yang kebetulan berada di Aceh dan belum nyampe ke Museum ini, yuk segera mengunjungi tempat ini. Oh ya, untuk melihat foto-foto saya kemaren, silakan lihat foto-foto berikut:

Museum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami AcehMuseum Tsunami Aceh

16 komentar untuk "Yuk Intip! Inilah Isi Museum Tsunami Aceh"

  1. Baguus bangeet ya mas desain museum tsunaminyaa 😁 seru pasti explore setiap sudut museum dan pastii banyaak foto"nya 😀😊 i wish i could visit it someday. . Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Keren banget memang desain museumnya. Rasanya pingin kesana lagi.

      Hapus
  2. wuhhh museumnya keren mantap pak....aksi"nya juga menarik kudu banyak bersyukur nih mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren bingiiittsss. Hehehehe... Kapan-kapan mas harus kunjungi museum ini.

      Hapus
  3. museum tsunami aceh menyimpan semua kenangan ttg peristiwa tsunami aceh yaa mas :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mas. Jadi, kalau kita masuk museum ini, kita bakalan disuguhi pemandangan yang mengingatkan kita tentang Tsunami.

      Hapus
  4. Dekat banget dari kota, berarti bisa diakses dengan jalan kaki. Di sini kita bisa melihat bagaimana tsunami yang dulu pernah ada di Indonesia, khususnya Aceh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalan kakinya dari mana dulu, kalau dari bandara agak jauh. Iya, dimuseum ini kita bisa melihat kejadian-kejadian Tsunami dulu.

      Hapus
  5. keren banget ini museum, semoga terjaga dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas. Semoga aja. Museum nya memang keren banget.

      Hapus
  6. Pengen banget bisa ke sini mas, semoga bisa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga suatu hari nanti mas Andi bisa kesini ya :)

      Hapus
  7. saya sudah pernah kesana, namun belum sempat nulis hingga sekarang euy..
    *bengong depan komputer*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ditulis dong mbak. Posting di blog nya.

      Hapus
  8. Ini Museum Desain/Rancangan Ridwan Kamil, walikota Bandung

    BalasHapus