Meskipun saya bekerja sebagai karyawan, tapi saya selalu mencoba sekuat tenaga untuk mengikuti pola pikir pengusaha. Penting sekali bagi seorang karyawan untuk berpikir seperti seorang pengusaha. Dengan cara ini Anda mengkondisikan diri Anda untuk berpikir di luar kotak. Anda akan melakukan lebih dari karyawan biasa lakukan. Anda akan selalu melakukan yang terbaik dan menjadi luar biasa. Misalnya saya katakan pada Anda bahwa saya baru saja menemukan konsep baru yang bisa menghasilkan 10 juta rupiah dalam waktu 1 jam. Jangan salah sangka, saya tidak sedang akan mengajarkan Anda bagaimana caranya mendapatkan 10 juta rupiah dalam 1 jam. Namun saya ingin kita memiliki pola pikir sebebas itu dalam menghargai apa yang bisa kita peroleh. Biasanya sebagai karyawan, kita memiliki pola pikir gaji tetap, misalnya 1 m juta per minggu, atau 3 juta per bulan, atau 5 juta per proyek, dan sebagainya. Hal ini membuat pola pikir kita tetap dan terikat dengan yang kita dapatkan tersebut. Misalnya jika kita digaji 3juta per bulan, maka otak kita atau pola pikir kita dipaksa untuk percaya bahwa apa yang kita lakukan selama ini hanya bernilai 3 juta per bulan. Kita berharap bisa mendapatkan nilai sebesar itu karena kita membutuhkannya untuk membayar tagihan-tagihan kita. Kita terikat dengan rasa aman disini karena kita mendapatkan pendapatan stabil setiap bulannya sehingga kita bisa hidup nyaman.
Namun disinilah masalah sebenarnya. Dengan mulai merasa nyaman dengan nilai gaji sebesar itu, kita jadi lalai dan mengabaikan semua kemungkinan untuk mendapatkan yang jauh lebih besar dari itu. Kita tidak bisa percaya bahwa sebenarnya kita bisa mendapatkan uang 10 juta rupiah dalam waktu 1 jam. Padahal kenyataannya adalah bahwa ada banyak ide yang memungkinkan kita untuk bisa mendapatkan lebih besar dari 10 juta rupiah per jam. Kita hanya perlu mengkondisikan diri kita bahwa kita mampu dan menangkap setiap peluang. Kita perlu memiliki pikiran bebas dan terbuka untuk bisa melakukan hal ini.
Sebagai seorang karyawan, strategi yang paling tepat adalah untuk mendapatkan pekerjaan, namun pada saat yang sama mencoba mencari peluang dan ide-ide yang dapat menghasilkan pendapatan besar. Intinya adalah bukan untuk membatasi diri dalam memperbaiki gaji dari kondisi kita sekarang. Anda perlu meningkatkan penghasilan dari gaji yang dapat digunakan untuk menutupi biaya sehari-hari. Dan pada saat yang sama, menjaga diri kita terbuka terhadap peluang atau ide yang bisa membuat kita kaya.
Sebagai penutup. sementara kita menikmati penghasilan tetap sebesar 3 juta rupiah per bulan dan' pekerjaan kita, mari kita tidak mengabaikan besarnya kemungkinan penghasilan lebih dari 10 juta rupiah perjam.
Berbagi :
16 komentar
untuk "Pekerjaan Karyawan Tapi Otak Pengusaha, Ini Baru Sip!"
Itu karena masih punya pemikiran takut. Takut gagal, takut risiko. Saya sih masih ngerasa lebih enak di zona aman dan yang udah terjamin. Hmm, kudu intropeksi diri lagi :)
Ini yang sedang saya perjuangkan sekarang mas, semoga apa yang menjadi keinginan mas dan juga saya untuk menjadi seorang pengusaha sukses dapat terlaksana sesuai keinginan..
dilema yah mas... kadang kalau mikirin kapan bisa kaya gitu, yah kita juga nggak tau sih soalnya hal yng udh nyangkut masa depan kaya gitu masih ngambang-ngambang.
jadi cuma bisa ngerjain apa yang skrang bisa dikerjain. mau nyari yang lain atau tambahan, bingung, dan selalu aja nyari-nyari alasan buat ngurungin niat buat mulai.
hhmm mungkin diri ini mesti banyak yang di intropeksi dan dibenahi..
Bermanfaat banget, bagus jadi bawahan sepadan dengan atasan, tapi lebih baik jadi atasan sih, hehehehe
BalasHapusSalam mimin Dunia Faisol
Semoga bermanfaat ya. Hehhee... salam kenal kembali mas Faisol.
HapusMakanya bisnis.. Jualan online biar kayak orang2. Lumayan lah bisa buat jajan kosmetik. Haha
BalasHapusYang mau dijualin itu apaaaa? Gue gak punya apa-apa untuk dijual. Hahaha
HapusJual skill.. Buka course edit blog online misalnya. Wkwkwkwk
HapusIde yang bagus,,,,,
Hapusgw juga setuju tuh edit blog. blog nya kece soalnya , eh he..
HapusMakasih gan. Hehee
HapusItu karena masih punya pemikiran takut. Takut gagal, takut risiko. Saya sih masih ngerasa lebih enak di zona aman dan yang udah terjamin. Hmm, kudu intropeksi diri lagi :)
BalasHapusSemoga artikel ini bisa membuat kita menjadi lebih intropeksi diri yah.
HapusYa ampun mas, bagus banget sih tampilannya. Caranya gimana sih? Ajarin saya dong...
BalasHapusAaah.... jangan muji gitu dong mas. Heheh....
HapusIni yang sedang saya perjuangkan sekarang mas, semoga apa yang menjadi keinginan mas dan juga saya untuk menjadi seorang pengusaha sukses dapat terlaksana sesuai keinginan..
BalasHapusAminnnn ya rabbal alamin. Semoga lekas sukses mas.
Hapusdilema yah mas...
BalasHapuskadang kalau mikirin kapan bisa kaya gitu, yah kita juga nggak tau sih soalnya hal yng udh nyangkut masa depan kaya gitu masih ngambang-ngambang.
jadi cuma bisa ngerjain apa yang skrang bisa dikerjain. mau nyari yang lain atau tambahan, bingung, dan selalu aja nyari-nyari alasan buat ngurungin niat buat mulai.
hhmm mungkin diri ini mesti banyak yang di intropeksi dan dibenahi..
Iya mas Bayu. Tapi walau apa pun yang terjadi, kita tetap berikhtiar dan berdoa, minta yang terbaik.
Hapus