Mirwaners, sudah pernah kah anda mengetahui tentang sebuah nama kota yaitu kota Selatpanjang? Selatpanjang ini merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Sejak duhulu kota ini merupakan salah satu kota yang paling sibuk dan terkenal dengan arus perniagaan, yang telah terbentuk dari masyarakat yang terdiri dari beberapa suku, terutama suku Melayu dan Tionghoa, karena peran antar merekalah terbentuk erat dalam keharmonisan kegiatan kultural maupun perdagangan. Semua ini tidak terlepas ketoleransian antar persaudaraan. Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang barang maupun manusia dari China ke nusantara dan juga sebaliknya. Bagi anda yang suka travelling, tiada salahnya anda memasukkan kota Selatpanjang ini ke daftar objek wisata anda. Karena di daerah ini terdapat beberapa jenis wisata yang mungkin wajib anda eksplor, salah satunya yaitu kuliner khas nya. Kuliner khas Selatpanjang adalah Mie Sagu. Mie Sagu ini sebenarnya sudah ada dan menjadi panganan yang diminati masyarakat Selatpanjang sejak zaman nenek moyang sampai sekarang. Sebenarnya Mie Sagu ini merupakan makanan asli Indonesia karena pohon sagu ini hanya terdapat di Indonesia, seperti daerah Maluku, Irian Jaya (Papua), dan Riau. Akan tetapi daerah yang benar-benar menjadikan sagu ini sebagai Mie adalah oleh masyarakat Selatpanjang dan sekitarnya.
Mie Sagu ini terbuat dari tepung sagu yang diolah dari batang pohon sagu, yang banyak tumbuh di daerah Selatpanjang ini baik secara liar maupun dibudidayakan pada perkebunan rakyat sehingga Mie Sagu ini sangat mudah di jumpai di daerah ini. Jika dilihat-lihat, Mie Sagu ini memiliki tekstur yang kenyal sehingga membuat anda cepat kenyang ketika mengonsumsinya dan hal ini jugalah yang membedakan antara Mie Sagu dengan mie lainnya. Sekilas mie sagu ini sangat mirip dengan bihun, tetapi bentuknya agak lebih besar. Ciri khas dari mie sagu yang dibuat oleh masyarakat Selat Panjang adalah diolah dengan cara digoreng dengan penambahan ikan teri, daun kucai dan juga tauge. Bumbu-bumbu yang dipakai juga cukup sederhana sehingga rasa mie nya bisa menggoyang lidah anda hingga mie nya ludes. Tapi sekarang Mie Sagu ini banyak diolah dengan menambahkan aneka bahan sehingga rasanya semakin variatif, misalnya dengan penambahan udang, bakso, sosis dan lain sebagainya.
Yang lebih menariknya adalah Mie sagu memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan mie gandum yang biasa kita konsumsi. Mie Sagu ini memiliki kandungan karbohidratnya yang tinggi. Sehingga membuat anda akan lebih cepat kenyang dan membuat anda kenyang dalam waktu lebih lama jika mengkonsumsinya, seperti yang telah saya sebutkan tadi. Sedangkan mie gandum memiliki protein dan lemak yang dapat mengembang. Menurut Kajian BPATP (Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian) pada tahun 2012, pati sagu mengandung resisten starch yang dapat bertahan lama di usus dan bermanfaat bagi mikroba usus sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Untuk menikmati Mie Sagu, anda bisa mendapatkannya di daerah kota Pekanbaru. Tapi jika anda ingin merasakan Mie Sagu yang benar-benar berciri khas Selatpanjang, ayo lah datang ke Selatpanjang. Untuk menuju ke Selatpanjang, terdapat berbagai jalur, salah satunya yaitu dari Pekanbaru. Dari Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, anda bisa naik kapal Jelatik. Kapal ini akan langsung menuju ke Selatpanjang dengan biaya Rp.120.000/orang, berangkat tiap pukul 5 sore dan akan sampai pada pukul 5 pagi. Tapi jika anda ingin sampai lebih cepat, anda bisa naik speed boat yang memakan waktu hanya sekitar 5 jam dengan biaya sekitar Rp. 160.000-an. So, what are you waiting for? Ayo lah ke Selatpanjang!
Berbagi :
30 komentar
untuk "Goyang Lidah dengan Mie Sagu, Kuliner Khas Selatpanjang"
kalau dari Jogja, jadinya aku mesti keluar berapa duit untuk satu porsinya? NTW klo di Indonesia Timur sana kuliner mie sagu ada enggak ya? Jangan-jangan malah tak ada? Sebab sejauh ini setahuku sagunya dibikin bubur...
Hahaha.... Gak perlu gitu juga kali mbak, kira-kira mungkin ada jualan Mie Sagu mentah secara online, tinggal pesen deh.
Selama saya di NTT kemaren, sepertinya saya tidak menjumpai Mie Sagu, walaupun ada sagu tapi mereka hanya mengolahnya menjadi lempeng, enak dimakan dengan gula aren.
berangkat lima sore sampe jam lima pagi, wik 12 jam mending naek speedboat aja ya, beda 40 rebu mie nya bikin mupeng dilihat sepintas kayak sayur pepaya muda,
Ihh ngiler banget... Terakhir makan olahan sagu itu yah papeda waktu temen kuliah di masakin bapaknya yg kerja di Papua.. enakk. Hehhe kenyal2 gimana gtu.
Minta izin yah admin yang terhormat untuk post and share di sini Peluang menguntungkan, gak perlu keluarin biaya banyak hanya bermain di game terbaru 2017/2018 Link Game : goo.gl/yCTkvj
enak ya mie sagunya kak. Jadi pengen icip-icip juga. Jangan lupa berkunjung ke blog aku kak
BalasHapusEnak banget, mbak Siti, mie sagu nya. Iya, ntar saya kunjungi ya.
HapusPenampakannya bikin pengen...
BalasHapusYummilicious deh pokoknya mbak.
HapusWah ini... enak banget ni...
BalasHapusEnak bangeet. Yummmmm!
Hapuskalau dari Jogja, jadinya aku mesti keluar berapa duit untuk satu porsinya? NTW klo di Indonesia Timur sana kuliner mie sagu ada enggak ya? Jangan-jangan malah tak ada? Sebab sejauh ini setahuku sagunya dibikin bubur...
BalasHapusHahaha.... Gak perlu gitu juga kali mbak, kira-kira mungkin ada jualan Mie Sagu mentah secara online, tinggal pesen deh.
HapusSelama saya di NTT kemaren, sepertinya saya tidak menjumpai Mie Sagu, walaupun ada sagu tapi mereka hanya mengolahnya menjadi lempeng, enak dimakan dengan gula aren.
kalau bahan dasarnya dari sagu, teksturnya berati juga lebih kenyal bang?
BalasHapustampilannya sepintas kaya mie yang ada di "berkat-berkat'a"n khas jawa hehe
wah ternyata ada kuliner sumatra dari Sagu ya,
BalasHapuskukira kuliner sagu cuma ada di maluku dan papua.
heuheuheu, mantap :)
Iya ada dong mas, malahan dibikin Mie juga. Hehhehe
Hapusawalnya, kirain mie yang putih mirip bihun gitu. ternyata dari sagu yaa. tampilannya simpel tapi berhasil bikin ngileerr
BalasHapusHahaa... Bener banget mbak, simple tapi malah mau nambah lagi.
Hapusberangkat lima sore sampe jam lima pagi, wik 12 jam
BalasHapusmending naek speedboat aja ya, beda 40 rebu
mie nya bikin mupeng dilihat sepintas kayak sayur pepaya muda,
Iya mas, kalo naik jelatik itu semalaman di perjalanan. Tapi kalo naik speedboat, 5 jam doang.
HapusIya benee juga ya, tampilannya mirip seperti sayur pepaya muda.
Wahhhh jadi beda kek mie biasanya gitu ya, kalo dari sagu gitu jadi kek kenyel kenyel gitu ga sih hhe
BalasHapusIya bro, beda dari mie biasa dan tentunya kenyel-kenyel, asik makannya.
HapusMas travel bog awardnya menang tuh, udah kirim alamat paypal belum? Saya udah dapet...
BalasHapusMakasih infonya mas, email paypal saya lupa. Huhuhu...
HapusFix salah baca ini pas belom sarapan :(
BalasHapusFix salah baca ini pas belom sarapan :(
BalasHapusHaha.... Ayo sarapan! Dengan mie sagu.
Hapusbawa ini ke pekan yaa wann hahha.. sekalian main main ke hairilhabibi.com yaa
BalasHapusYeeeyy.... Udah habis bang. Hahhaa
HapusIhh ngiler banget...
BalasHapusTerakhir makan olahan sagu itu yah papeda waktu temen kuliah di masakin bapaknya yg kerja di Papua.. enakk. Hehhe kenyal2 gimana gtu.
Jelatik itu ndaan kaya sepit mas??
Iya, bapeda itu kalau di Selatpanjang namanya kepurun, mas.
HapusJelatik itu beda sama sepit mas, jelatik itu lebih besar kayak Titanic, hahaa...
wuiish Mie Sagu, dikampung saye banyak sagu, tapi tak temu yang namenye Mie sagu
BalasHapusIya mas, Mie sagu layaknya hanya ada di Riau.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusasli makanan riau ya mas mie sagunya ?
BalasHapusMinta izin yah admin yang terhormat untuk post and share di sini
Peluang menguntungkan, gak perlu keluarin biaya banyak hanya bermain di game terbaru 2017/2018
Link Game : goo.gl/yCTkvj