Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gadis 16 Tahun, Jadi Buruh Angkut Batu Bata Demi Hidupi 3 Adiknya

Gadis 16 Tahun, Jadi Buruh Angkut Batu Bata Demi Hidupi 3 Adiknya, Nadia Safitri. Remaja 16 tahun yang tinggal di Pekanbaru yang rela mengorbankan dirinya untuk tidak bersekolah demi mengurus dan bekerja menghidupi ketiga adiknya yang masih kecil.
Mirwaners! Dialah Nadia Safitri. Remaja 16 tahun yang tinggal di Pekanbaru yang rela mengorbankan dirinya untuk tidak bersekolah demi mengurus dan bekerja menghidupi ketiga adiknya yang masih kecil. Nadia dan adik-adiknya sudah enam tahun lebih hidup berjauhan dari kedua orang tua mereka. Dan selama enam tahun pula, Nadia menjadi tulang punggung bagi adik-adiknya dengan bekerja sebagai Buruh Angkut Batu Bata karena daerah tempat tinggal Nadia adalah daerah sarat tanah yang cocok sebagai bahan dasar pembuat batu bata dan memang menjadi mata pencaharian utama hampir semua penduduk di daerah sana. 


Berpenghasilan Rp.50.000/pekan demi hidupi 3 adiknya


Penghasilan Nadia dari mengangkut bata bata tersebut hanyalah sekitar Rp. 50.000/pekan. Dapat kita bayangkan apa yang bisa didapat dengan uang Rp. 50.000 dibagi 4 orang anggota keluarga. Belum lagi daerah tempat tinggal Nadia tergolong lokasi yang ekstrim (jika hujan menyapa, sudah dapat dipastikan jalan-jalannya susah untuk dilewati karena super becek dan juga licin) serta jauh dari pusat kota, menambah daftar kesulitan hidup yang dialami remaja ini.

Nadia hidup di rumah yang dibangun oleh Bapaknya ketika mereka masih berkumpul. Namun rumah ini bukan kategori rumah layak dan sehat.

Tidak ada listrik, tidak ada tempat/ruang untuk MCK, dan jika hujan rumahnya selalu berlumpur dan kotor karena air tanah dari dataran-dataran tinggi yang mengelilingi rumah tersebut mengalir masuk mengotori rumah Nadia.

Update terbaru yang kami terima, Nadia saat ini bekerja sebagai Asisten Penjual Gorengan di daerah depan Alam Mayang, tepatnya di Jl. Singgalang dari pukul 13.00 s/d malam. Bayaran yang didapatnya paling banyak adalah Rp. 30.000/hari tergantung banyaknya penjualan dan kebijakan dari yang memberi bayaran. Untuk menuju tempat jualan gorengan tersebut, Nadia harus berjalan kaki dari rumahnya. Hanya sesekali saja ia bisa naik bis jika memang punya uang lebih.

Paparan di atas mungkin tidaklah terlalu detail mengungkapkan betapa berat dan sulitnya hidup seorang Nadia Safitri. Anak perempuan yang  seharusnya sedang menikmati usia belajar, sekolah, bermain, dan bersosialisasinya, namun mau tidak mau, suka tidak suka harus bekerja keras mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya dan adik-adiknya. Anak perempuan yang seharusnya sedang diajak bercerita, 'digandeng' dan dibimbing oleh orang tua nya tentang bagaimana menjalani usia remajanya, namun harus berusaha tegar berdiri sendiri demi adik-adiknya. Seorang Nadia Safitri sudah melewati semuanya sejak usia 10 tahun!

===============

Insyallah, hari Sabtu esok (19 Januari) sekitar jam 10 pagi, aku bersama teman-teman komunitas di Pekanbaru akan berkunjung ke tempat tinggal Nadia, yaitu di Jl. Badak Ujung, Kulim - Tenayan Raya, Pekanbaru. Bagi teman-teman yang mau ikut gabung atau ingin menyumbang sedikit bantuan untuk Nadia, bisa hubungi aku di Instagram @MirwanChoky atau via WA : 0852-6547-2914. Atau bagi yang ingin datang di lain hari, bisa langsung datang  ke tempat tinggal Nadia di alamat tersebut.

2 komentar untuk "Gadis 16 Tahun, Jadi Buruh Angkut Batu Bata Demi Hidupi 3 Adiknya"

  1. bang, adik adiknya nggak sekolah kah?
    ayah dan ibu nya uda meninggal ya?

    BalasHapus
  2. Salut buat dek Nadia, semoga segera mendapat perhatian dari para dermawan dan pihak terkait, agar kehidupannya jadi lebih baik dan bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

    BalasHapus