Antu Bubu, Permainan Hantu dari Belitung Timur

Mirwaners! Benar kata Pak Rohili (kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung) bahwa Belitung itu memang unforgettable. Buktinya, sudah beberapa kali aja aku ke Belitung, tapi masih aja pingin datang lagi ke pulau nan indah ini. Selain dikenali dengan pantainya yang indah bagaikan surga, Belitung juga dikenali sebagai penghasil timah, lada putih, pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Bahkan ada satu hal lagi yang baru ku ketahui saat berkunjung ke Belitung kemaren, yaitu Antu Bubu.

Jadi ceritanya, kemaren setelah selesai ngejuri lomba vlog di Belitung, aku diajak jalan-jalan oleh Picniq Tour. Picnic Tour ini merupakan travel agent di Belitung. Aku bersama mbak Katerina alias Travelerien dan Afit diajak jalan-jalan ke berbagai objek wisata di Belitung. Dari berbagai destinasi yang telah kami kunjungi, ada satu hal yang membuat ku tertarik, yaitu Antu Bubu.

Antu Bubu ini merupakan sebuah tradisi kuno rakyat Belitung. Yang uniknya adalah tradisi ini diperbolehkan hanya untuk orang dewasa dan bukan untuk anak-anak. Dalam permainan ini ada dukun kampung sebagai pemimpin. Permainan ini dulunya digelar pada waktu yang khusus. “Antu” berarti hantu dan “Bubu” merupakan sebuah alat untuk menangkap ikan yang terbuat dari rotan.

Seperti yang dikatakan oleh Mirza (pemandu wisata) saat berkunjung ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur untuk melihat Antu Bubu, permainan Antu Bubu ini dimulai dengan pembacaan doa oleh dukun kampung. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi, sementara itu dalam permainan ini akan ada beberapa sukarelawan atau para pemain yang sudah terlatih untuk memeluk Bubu, tapi tidak semudah itu karena Bubu yang dipeluk sudah terdapat hantu atau roh di dalamnya, roh tersebut memang sengaja dipanggil oleh dukun dan tenang saja karena para sukarelawan akan masih tetap aman selama acara masih dipimpin oleh dukun tersebut, pemain akan dinyatakan menang apabila sudah berhasil mengendalikan Bubu tersebut.

Aku sampai sekarang penasaran banget sih melihat bagaimana Bubu itu bisa bergerak-gerak melawan manusia. Sayang sekali, kemaren aku hanya bisa melihat pajangan Bubu doang, gak berkesempatan untuk melihat permainannya. Secara fisik, Bubu ini terlihat seperti penangkap ikan berbentuk tabung yang dirangkai dari rotan dan sisi bawahnya terbuka. Ada batok kelapa, bunu, dan kain kafan. Batok kelapa yang sudah dikupas ditempelkan di atas Bubu. Kemudian batok kelapa diukir sehingga mirip wajah manusia. Batok kelapa dan bubu lalu dibalut dengan kain kafan sehingga tampak seperti manusia yang menggunakan mukena.

Kami sempat bertanya kepada pemandu wisata tentang asal usul Antu Bubu, katanya asal muasal Antu Bubu ini adalah mengenai seseorang laki-laki yang tidak diketahui namanya, laki-laki tersebut terbiasa menangkap ikan dengan bubu. Suatu hari, ada kejadian dimana bubu yang telah dipasang berhari-hari namun tidak satu ekorpun ikan terperangkap, timbullah kecurigaan dihati laki-laki tersebut. Beliau bertanya dengan orang pandai tentang hal ini, dan dengan kesaktian yang dimiliki, akhirnya diketahui permasalahannya. Ternyata, ada seorang yang jahil mencuri ikan yang pada akhirnya si pencuri ikan tersebut meninggal dan jenasahnya tergeletak di tempat laki-laki tersebut memasang Bubu, dan arwahnya bergentayangan.

Kini, kejadian tersebut diabadikan oleh orang-orang pandai alias dukun menjadi sebuah permainan dengan nama Antu Bubu, yang mana roh pencuri ikan dipanggil untuk masuk ke Bubu, sementara yang melawan pun akan kerasukan pula. Sementara dalam permainan Antu Bubu pawanglah yang berperan penting dalam permainan ini, karena ia yang memimpin permainan ini. Demikianlah sampai saat ini kesenian Antu Bubu masih tetap ada dalam kebudayaan di daerah Belitung Timur.

Sebenarnya permainan ini semua orang bisa mencobanya, dengan syarat harus kuat fisik dan mental. Namun ada pawangnya yang menentukan siapa yang bisa bertanding dengan Antu Bubu. Karena tak jarang ada pemain yang tidak berhasil merusak bubu bahkan sampai kerasukan, ketika hal ini terjadi,  maka manusia dinyatakan kalah dan sebaliknya jika bubu masih bertahan dan tidak rusak maka Antu Bubulah pemenangnya.

Jadi, bagi kalian yang penasaran dan tertarik dengan hal-hal mistis seperti ini, kalian bisa datang ke Belitung Timur ya. Karena sampai saat ini, salah satu kearifan lokal dari Belitung Timur ini masih dimainkan oleh masyarakat setempat. Bahkan kalau ada even atau kegiatan kesenian, antu bubu ini selalu ditampilkan.

Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com

Mirwan Choky