Udah Coba Makan di Hokben? Tempat Makan Enak di Pekanbaru

Bunyi kendaraan lalu lalang di jalan terdengar jelas ditelinga, menandakan pagi telah tiba. Masih terasa dingin mendekap ku lembut. Kasur busuk yang ku tiduri tidak sudi membiarkan ku bangun, dia terus memeluk ku erat hingga mentari muncul diufuk timur. Selimut Chelsea tetap setia menjaga tubuh ku hangat dari dinginnya dunia.

“Hey, Siri! What day is it?”

Hanya suara ku yang mampu bergerak menanyai iPhone ku hari apakah hari ini. Tangan kekar ku masih mengumpul nyawa untuk menggapai gadget yang menunggu ku setia dari malam diujung kasur. Entah apa yang ku lakukan tadi malam sehingga pagi ini badan ku susah bangun.

“It’s Wednesday, 29 January 2020.”

Spontan iPhone ku menjawab dengan tegas. Aku jadi teringat kalau hari ini ada acara opening Hokben di Living World nanti siang. Hari ini aku sengaja meliburkan diri dari kerjaan harian, mengingat dalam bulan ini aku belum mengambil jatah cuti. 

Ku gerakkan kaki ku dengan paksa melangkah ke toilet, karena sudah mulai terasa kantung kemih ku meronta-ronta kepenuhan. Selesai membuang hajat, ku cuci muka bantal ku. Ku lihat cermin, ooh rambut ku, kelihatan seperti tidak terurus. Sepertinya aku harus memangkas rambut. Tidak ada daya dan upaya diriku untuk bertemu teman-teman nanti di Hokben dengan rambut ku seperti sungut lele ini. Aku memutuskan untuk memotong rambut seketika itu juga. Otewe pangkas rambut....

Aku : “Pak, pangkas rambut!”

Bapak pemotong rambut : “Pangkas kayak mana?”

Aku : “Pendekin aja pak”

Aku mencoba melihat dinding-dinding ditempat pangkas rambut baru itu, mencari poster contoh rambut. Namun, aku tidak menemukannya. Biasanya saat memangkas rambut, aku hanya menunjukkan contoh rambut kepada tukangnya sambil bilang “aku mau pangkas rambut kayak gini.”

Bapak : “Nomor 1 atau nomor 2”

Aku : “Nomor 2 aja, pak.”

Aku berfikir, kalau aku pilih nomor 1, nanti rambut ku terlalu pendek. Aku pilih nomor 2 aja lah kalau gitu. Beberapa menit kemudian, rambut ku selesai dipangkas. Tapi seketika itu, langit terlihat sedih, sesedih hati ku yang terlanjur memangkas rambut dimana membuat kegantengan ku turun drastis 50%. Menyesal hati mencoba tempat pangkas rambut baru yang tidak begitu jauh dari rumah ku, hasil pangkasannya bak semak belukar yang ditebas dengan parang tumpul. Tidak sedikit pun kelihatan rapi, sedih, menyesal.

Aku sedih, langit juga ikut sedih. Sepertinya sebentar lagi dia akan menumpahkan air matanya membasahi bumi pertiwi. Tapi sepertinya dia mengetahui isi hati ku yang berniat ingin pergi ke Hokben sore itu sehingga dia menahan air matanya agar tidak tumpah sedikit pun ke bumi supaya tidak membasahi aku saat pergi ke Hokben di Living World.

Padahal tujuan aku pangkas rambut supaya nanti aku kelihatan ganteng banget saat ketemu teman-teman di Hokben yang baru buka itu. Namun harapan ku sirna. Aku hanya bisa ikhlas. Tampil apa adanya dengan rambut yang tidak rapi.

Hokben baru buka di Living World Pekanbaru. Hokben, tempat makan enak yang namanya sudah terkenal dimana-mana diseluruh Indonesia. Tapi sayang sekali, aku belum pernah nongkrong manja ditempat ini. Bukan karena aku tidak mampu karena missqueen, bukan  pula karena aku pelit kayak tangkai jering, tapi karena Hokben itu sendiri memang belum ada di Pekanbaru sebelum ini. Kini, Hokben sudah ada di Pekanbaru. Jadi, tempat makan enak di Pekanbaru makin nambah dong.

“Hai, bang Mir!”

Mutia, si blogger hit Pekanbaru itu pun langsung menyapa ku saat tiba di depan Hokben. Dia juga komen insta story ku tadi tentang masalah rambut ku. Dia malah nyaranin aku pakai peci. Aku pikir ini gila banget. Kalau aku pakai peci, nanti aku malah jadi objek perhatian orang ramai saat di Hokben. Untung saja aku mengabaikan saran nya.

“Eeh, Mute. Sudah lama nyampe?”

“Sudah dari tadi”

Setelah beberapa saat kemudian, teman-teman yang sudah janjian mau ketemuan akhirnya berkumpul di Hokben, tempat nongkrong baru di Pekanbaru. Hokben sebenarnya pertamakali berdiri di Jakarta dengan nama Hoka Hoka Bento, berada dibawah lisensi PT. Eka Bogainti, pada tahun 1985. Pada tahun 2013, Hoka Hoka Bento me-rebranding diri menjadi Hokben. Hal ini dikarenakan para netijen +62 sering menyebutnya Hokben dari pada Hoka Hoka Bento.

“Vin, pesan apa?”

Vina, si blogger Asus ini mulai ngantri pesan makanan.

“Aku pesan yang paket B, bang.”

“Paket B isinya apa aja?”

“Egg Chicken Roll, Ebi Furasi, Chicken Yakiniku dan Nasi. Abang pesan apa?”

“Belum tau ni, Vin. Pesan apa yaaa?”

“Yang paket C aja, bang! Enak kok kayaknya!”

“Isinya apa aja?”

“Ada Shrimp Roll, Tori Ball, Beef Teriyaki dan nasi.”

“Oh, boleh deh. Minumannya?”

“Aku pesan Lychee Ocha, bang”

“Oke, deh. Sama aja kita.”

Aku penasaran, makanan paket-paketan gini harganya berapaan. Setelah ku lihat price tag yang nempel diatas, paket B yang Vina pesan harganya Rp. 41.819. Dan paket C harganya 47.273. Not bad lah ya. Tanpa menunggu lama, makanannya pun sudah bisa kami bawa kemeja makanan. Tempat makannya bagus-bagus. Cocok bawa teman-teman komunitas dan keluarga kesini. Lagian, Hokben sudah resmi memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2008. Bahkan, Hokben juga sudah memperoleh sertifikasi BSI ISO 9001:2015 Quality Management pada tanggal 12 Maret 2019.

“Vin, ini Lychee Ochanya kok gak ada sedotannya?”

Aku heran, ditempat makan yang berkelas biasanya minumannya disediakan sedotan. Tapi disini tidak ada.

“Halaaah! Minum aja lah kayak gitu. Jangan manja pakai sedotan segala.”

Ternyata oh ternyata, sejak  1 Agustus 2019 kemaren, Hokben sudah menjalankan kampanye lingkungan yakni #UselessPlastic. Mereka mengajak konsumen mereka untuk selalu menjaga lingkungan dari limbah plastik sekali pakai. Mereka tidak menyediakan sedotan plastik untuk minuman, dan untuk Take Away, mereka menyarankan untuk bawa kotak makanan/tumbler sendiri. Salut banget aku dengan campaign mereka ini. Apalagi setelah mendengar beberapa penjelasan dan diskusi bersama orang-orang hebat yang hadir disitu seperti Bapak Waluyo (Store Manager HokBen Living World Pekanbaru), Bapak Sugiri Wilim (Wakil Direktur Operasional PT. Eka Bogainti) dan juga Ibu Kartina Mangisi (Communications Manager). Keren banget mereka ini.

Dihari pertama aja Hokben sudah diserbu orang-orang Pekanbaru. Dikeramaian tersebut, tiba-tiba mbak Ratna, si Food Blogger, nanya :

“Mirwan, nanti voucher makan mu, mau makan sama siapa? Pacar kamu?”

Kami masing-masing dari blogger Pekanbaru memang mendapatkan vocuher makan di Hokben. Ketika mbak Ratna bertanya, ada sebuah ide yang muncul dibenakku. 

“Bagaimana kalau ku ajak **** (sensor) makan bareng di Hokben nanti.” Kata ku dalam hati. Secara aku sudah lama pingin ajak dia makan berduaan, tapi aku belum berani. 

“Mbak, aku sebenarnya pingin ajak dia makan!” sambil nunjukin ke mbak Ratna akun Instagram seorang cewek yang sudah lama ku perhatikan.

“Waah... ini pacara kamu?”

“Belum sih, mbak.”

“jadi...?”

“Aku belum berani berduaan sama dia kemana-mana. Memang sih kami sudah temanan dekat. Tapi belum pacaran”

Ternyata Bang Andrew dan Mutia ikut mendengarkan percakapan ku sama mbak Ratna. dan mereka ikut nimbrug dalam percakapan kami. Mereka bilang kalau aku harus berani, selain cantik dia juga sudah dekat sama aku. Jadi, mudah banget take action-nya. Jadi, setelah ngobrol panjang lebar. Kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com

Mirwan Choky