Jadi, kronologinya begini...
Pukul 9 Malam jumat 14 Agustus kemaren, aku dan 7 orang teman lainnya travelling ke Sumatera Barat dari Pekanbaru dengan menggunakan mobil. Saat dalam perjalan menuju ke Sumbar, aku mengalami mabuk darat dan muntah-muntah. Memang aku sangat tidak terbiasa naik mobil dengan jarak jauh dari Pekanbaru ke Sumatera Barat. Dan setelah melewati jalan yang berliku-liku dengan mobil yang ber AC + Parfume Apple yang tentu saja memancing bikin mabok darat, akhirnya kami sampai di Sumatera di pagi harinya.
Setelah sampai di Sumbar, kami pun berhenti di rumah teman kami yang kebetulan dia juga ingin ikut gabung jalan-jalan ke pulau Angso Duo pada hari itu. Sebenarnya aku baru tau kalau ternyata pulau Angso Duo ini menyimpan kisah mistis. Ternyata di pulau Angso Duo terdapat kuburan panjang yang mencapai 6 meter dan ditutupi dengan kain putih dengan ada dua batu nisan berukuran besar. Menurut sumber yang ku baca dari detikcom, kuburan panjang ini merupakan makam seoarang guru dari ulama besar di Sumatera Barat yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama islam yaitu Syekh Burhanuddin Ulakan, Padang Pariaman. Menarik, kuburan panjang ini banyak didatangi oleh para wisatawan domestik lokal maupun internasional. Meskipun begitu, kami gak ada planning sedikit pun untuk mengunjungi permakaman itu. Kami hanya ingin berlibur di pantainya saja.
Ohya, untuk menuju ke pulau Nagso Duo, kemaren kami ke pantai Gandoriah terlebih dahulu. Karena pulau Angso Duo itu jaraknya 2 mil dari tepi pantai Gandoriah. Jadi, kami semua naik boat atau kapal nelayan menuju ke pulau Angso Duo dengan membayar sewa 25.000 per orang. Saat naik boat, kami dilengkapi dengan jaket pengaman. Dan 15 menit kemudian akhirnya kami sampai di pulau Angso Duo yang memiliki luas lebih dari 5 hektare di dalamnya tumbuh beranekaragam tumbuhan khas perairan, mangrove, dan aneka tumbuhan semak belukar.
Setelah sampai, kami lihat pemandangan pantai yang sungguh indah. Kami pun langsung terjun ke pantainya. Awalnya kami hanya bermain air, snockling, atau sekedar main pasir dan riak ombak sambil menikmati lalu lalang para nelayan di pantai. Terdapat juga ayunan yang berukuran besar dan kecil yang bagus dijadikan tempat berfoto. Tapi hanya beberapa dari kami yang menyetuh itu. Kami lebih ingin bermain ombak di tepi pantai.
Waktu sudah agak sore, hujan rintik-rintik membasahi pasir-pasir di pulau tersebut. 5 orang dari kami termasuk seorang anak melanjutkan permainan. Tapi kali ini bukan main ombak di pantai atau snorkeling, tapi kami main banana boat. Memang sih gerimis waktu itu tidak membasahkan sehingga kami tetap ingin bermain banana boat. Awalnya aku gak mau ikut gabung sih, karena waktu itu aku gak bawa kamera anti air. Tapi akhirnya aku tergoda juga untuk ikut bermain banana boat. Saat naik banana boat, aku jadi deg-degan karena aku diminta mereka untuk duduk paling depan. Aku sih manut aja. Dibelakang ku ada 4 teman ku, termasuk 1 orang anak kecil. Tapi aku kaget, kok ada 2 orang asing lagi yang gabung sama kami naik banana boat itu. Aku sih positif thinking aja, mungkin 2 orang itu adalah orangnya banana boat yang berfungsi sebagai penyelamat kalau terjadi apa-apa nantinya saat baik banana boat. Aku masih deg-degan.
Akhirnya kami naik banana boat, menuju hampir ke tengah laut. Muter-muter kesana kemari. Sekali-sekali boat yang menyeret banana boat kami ingin menjatuhkan kami di laut dengan membuat tikungan tajam, tapi aku sebagai orang yang duduk didepan harus menghadapi hal ini supaya tidak jatuh, yaitu dengan cara memiringkan badan sedemikian rupa saat terjadi tikungan. Kami masih ingin bermain dengan waktu yang lama. Seandai kami jatuh, berarti permainan selesai.
Tapi setelah beberapa kali putaran dan tikungan, akhirnya kami semua jatuh ke air termasuk bocah itu. Kami semua tenggelam seketika. Dan kemudian mengapung lagi karena kami pakai jeket pelampung. Tapi tiba-tiba kami mendengar suara seorang anak yang tiba-tiba meminta tolong.
"Tolonggg! Tolonggg! Toloong! “ teriak anak itu sambil menimbulkan wajahnya ke permukaan air. Ah, ternyata anak itu kaget karena tiba-tiba jatuh dari banana boat, dan tenggelam sebentar, dan mungkin anak ini lupa kalau dia bakalan mengapung di permukaan air lagi. Karena kasian, akhirnya kami papah dia ke pinggiran pantai. Permainan banana boat pun telah usai. Ah, seru banget lah pokoknya kalau dikenang-kenang lagi trip kami di Sumatera Barat. Entah kapan bisa kesana lagi.
Ohya, kalau mau lihat detik-detik kami jatuh saat naik banana boat, bisa lihat video dibawah ini.
Ohya, kalau mau lihat detik-detik kami jatuh saat naik banana boat, bisa lihat video dibawah ini.
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com