Tadi siang lewat di Mall SKA Pekanbaru mau pulang ke Panam dari Jl. Pepaya. Saat di Jalan Nangka menuju SKA, tiba-tiba ada 3 orang pake motor ngekor dari belakang. Salah seorang dari mereka nyuruh aku berhenti. Ya aku kaget dong, mana mau aku berenti. Aku terus melaju dan tak menghiraukan mereka. Aku lihat dari kaca spion, mereka tetap mengejar dari belakang. Mereka berpenampilan kayak preman, tanpa seragam, muka sangar.
Aku pikir, siapa mereka, aku gak ada urusan sama mereka, aku juga gak kenal sama mereka, muka mereka asing, sepertinya aku gak pernah berurusan sama mereka. Aku gak mau buang-buang waktu sama orang yang gak kenal dan juga gak sopan yang tiba-tiba menyuruh dan maksa aku berhenti. Aku gak menghiraukan mereka.
Aku terus melaju. Mereka terus mengejar aku, dari samping sambil mengendarai motor dengan laju, dengan suara samar-samar terdengar mereka bilang ke aku kalau mereka itu dari Leasing. Aku terus melaju dong, mana mau aku berhenti dengan penampilan mereka kayak preman gitu. Kalau aku berhenti ntar takutnya mereka preman ini malah merampas motor aku. Aku terus melaju hingga hampir nabrak motor driver Maxim, untung gak jatuh. Mereka terus mengejar sampai lampu merah di SKA. Aku terpaksa berhenti karena lampu merah menyala. Di kesempatan itu, mereka disamping aku terus meminta aku berhenti ditepi jalan dulu. Mau ngomong-ngomong katanya. Njir… aku gak kenal mereka. Malah maksa pulak tuh.
Begitu lampu hijau menyala, aku terus melaju, mereka mengejar. Salah seorang dari mereka tetap menyuruh aku berhenti sebentar dengan marah-marah hingga menyerempet aku ke tepi jalan dekat parkiran tepi jalan SKA. Akhirnya aku terpaksa berhenti. Aku dengan segera mengambil kunci motor ku sebelum mereka merampasnya. Terus mereka marah-marah karena aku gak mau berhenti tadi. Dude, I don't know you. Who the fuck are you? Sepertinya aku gak ada urusan sama kalian.
Terus mereka bilang “Jangan takut! Kami bukan perampok”. Dalam hati ku ngomong, “Lah, muka sangar, penampilan kayak pereman, maksa-maksa aku berhenti ditepi jalan, ya otomatis naluri kemanusiaan ku menyimpulkan kalau kalian itu perampok."
Mereka menunjukkan info dari Hp mereka kalau nomor plat motor ku sama dengan yang tertulis di HP mereka. Aku gak tau itu apa, and Wtf! I don’t care. I don’t give a fuck, dude. Aku beli motor ini dengan lunas ditempat resmi. Aku gak ada masalah sama siapa-siapa. Terus mereka minta aku buka jok motor karena ingin melihat nomor yang berada didalam jok. Terus aku buka dan mereka lihat nomornya beda dengan nomor yang ada di HP mereka. Sepertinya motor aku bukan lah motor yang mereka cari. Dan mereka tetap bilang “Nomornya beda! Tu kan, gak ada apa-apa. Coba dari tadi kamu berhenti, gak harus kejar-kejaran dari tadi. Ini kan siang, kalau prampok kan malam.” Dan mereka pun pergi tanpa minta maaf yang telah membuang-buang waktu ku. Kan bangsat!!!
Pesan ku buang abang-abang Leasing :
Tolong dong pake baju resmi atau baju seragam kalau mau nyetop orang ditepi jalan. Setidaknya jangan berpenampilan kayak preman pasar deh. Naluri kemanusiaan ku tetap menganggap kalian itu perampok kalau maksa orang berhenti ditepi jalan tanpa pakai baju seragam.
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com
2 comments
Abang leasing beraninya keroyokan, nyali kayak kecoak. Gak punya adab. Yee