Mirwaners, tau gak sih, kemaren
saya ikut kegiatan KMD,
Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar. Gak nyangka ya, pada akhirnya saya jadi pembina pramuka juga. Ya, kalau
kita memang mau jadi seorang guru yang profesional, kita harus bisa semuanya
termasuk menjadi pembina pramuka, iya kan?
Sudah dari dulu, sejak MTs saya memang suka
dan sudah ikut bergabung dalam dunia kepramukaan. Hingga SMA saya sangat
menyenangi kegiatan ini. Walaupun pramuka hanya kegiatan ektrakurikuler
sekolah, kegiatan yang tidak diwajibkan bagi siswa, tapi saya tetap ikut
berpartisipasi di kegiatan ini. Saya suka mengikuti kegiatan ini karena selain
mendapat ilmu dan banyak teman, saya juga bisa jalan-jalan alias menjelajah
alam. Ternyata sudah dari dulu saya suka jalan-jalan, travelling, backpackeran,
berkemah, atau apalah. Sekarang saya baru menyadari bahwa hal ini sudah menjadi
salah satu hobby saya.
Lokasi
Kini, sebagai calon guru profesional,
saya harus bisa membina peserta didik saya nantinya. Salah satunya yaitu
membina di kepramukaan. Kebetulan sekali saya memang menyukasi kegiatan ini. Oleh
karena itu, saya ikut Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar seperti yang telah saya sebutkan tadi. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari di Escape building Ulee Lheue Banda Aceh dan Krueng Jrue Aceh.
 |
Peserta Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar |
Jenis Kegiatan
Dalam
kursus ini, ada berbagai jenis kegiatan yang kami ikut seperti cara membuat Peta Pita, cara menggunakan kompas, P3K, Packing Carrier alias cara packing barang
yang benar, Survival
& Bivak
atau cara bertahan hidup di alam terbuka, menaksir jarak atau cara mengukur jarak berkilo-kilo
meter tanpa menggunakan alat pengukur dan cara mengukur ketinggian pohon tanpa
harus manjat-manjat pohon itu, Panorama atau membuat laporan tertulis tentang pemandangan yang kita lihat, Topografi atau menghitung jarak dan skala dalam peta, cara membuat sandi dan beberapa jenis kegiatan lainnya. Dan tidak lupa juga kakak pembina
kami mengajarkan kepada kami cara mengajarkan hal-hal tersebut kepada peserta
didik kami.
Regu
Garuda Memang Hebat
Dalam
kegiatan ini, peserta kursus dibagi dalam beberapa regu. Saya kebetulan
dimasukkan ke regu yang hebat yang diberi nama regu Garuda. Kenapa saya bilang
hebat? Karena buktinya regu kami, regu Garuda bisa sampai duluan ke destinasi
saat menjelajah dihutan kemaren. Padahal regu kami adalah regu yang ke empat
yang dilepaskan ke hutan. Mungkin karena kekompakan dan kerjasama kami sehingga
regu kami bisa menjadi regu yang pertama nyampe ke destinasi tanpa sesat
dijalan seperti regu lainnya. Selain itu, peran ketua regu juga menentukan hal
ini. Novry, sebagai ketua regu kami memang bisa diandalkan. Sebagai ketua, dia
memang bertanggungjawab dan bisa mengontrol anak buahnya. Pokoknya, regu Garuda
memang mantap.
 |
Regu Garuda memang hebat dan tangguh. |
Ketemu
Bunga Bangkai / Raflesia
Mirwaners,
saat diperjalanan menuju ke lokasi kegiatan Flying Fox, saya ketemu sebuah
bunga yang belum pernah saya lihat didunia nyata. Bentuk bungannya mirip sekali
dengan bunga bangkai. Mungkin aja itu memang bunga bangkai. Walaupun bentuknya
kurang sempurna, tapi mirip banget lho sama bunga bangkai. Bunga bangkai itu
susah lho nyarinya. Katanya, hanya setahaun sekali bunga bangkai itu berbunga.
Whatever, yang penting kalau ketemu yang aneh-aneh, jangan lupa selfie.
 |
Ketemu bunga yang mirip seperti bunga Reflesia. |
Tempat
“Nembak”
Tempat
berkemahan kami juga bagus, dikelilingi oleh pepohonan hijau. Dan kalau subuh,
dinginnya parah banget. Ada sungainya juga untuk mandi-mandi dan tempat “nembak”.
Untung saja air sungainya mengalir, jadi kami bisa “nembak” seenaknya tanpa
kawatir “pelurunya” terapung lama-lama dipinggiran sungai itu. Lagian, disungai
ini banyak ikan-ikan kecil sehingga “peluru” kami habis dimakannya. (Maaf agak
jorok. Hehehe...)
 |
Sungai mengalir, tempat mandi dan "nembak". |
Kaki Cedera
Walaupun
kaki sakit karena terpeleset di bebatuan saat saya mandi, saya tetap mengikuti
semua kegiatan yang dibuat oleh panitia dengan senang hati. Bagi saya, kaki
sakit bukanlah menjadi penghalang untuk menikmati setiap langkah perjalanan di
bumi perkemahan ini. Terimakasih ya Pusat Penaggulangan Krisis Kesehatan karena
telah mengobati luka kaki saya.
 |
Kaki cedera, terpeleset di bebatuan. |
Dan
diakhir kursus ini, semua peserta dinyatakan lulus oleh panitia. Alhamdulillah,
akhirnya saya jadi pembina pramuka beneran juga. Kedepannya insyallah saya akan
belajar lagi lagi dan lagi tentang kepramukaan. Semoga kedepannya saya akan
menjadi lebih baik lagi. Doain yah, Mirwaners.
 |
Kepala Nandar botak seperti bakso. Hahahaa... |
 |
Dalam perkemahan. |
 |
Salah satu pemateri kami adalah TNI. Memberi penerangan tentang Bela Negara. |
 |
Novry, ketua regu Garuda sedang mecari jarak di peta dalam pembelajaran Topografi. |
Jadi teringat masa jadi anggota pramuka dulu..heheh
BalasHapusOohh... pernah jadi anggota pramuka juga ya. Asik ya.
HapusEh gw SD SMP ikutanpramuka, sempet ikut jambore daetah dan jambore nasional juga
BalasHapusWaah.. mantap juga mas Toro. Udah Jambore tingkat nasional.
Hapus