Sejarah singkat kota Solo
Jangan salah! Kota Solo ini memiliki sejarah juga lho. Dahulu di kota ini banyak ditumbuhi tanaman pohon Sala, sejenis pohon pinus gitu deh, seperti yang tertulis dalam serat Babad Sengkala yang disimpan di Sana Budaya Yogyakarta. Kata “Sala” ini berasal dari bahasa Jawa asli, dalam lafal bahasa jawa cara nyebutnya “Solo”. Pada akhirnya orang-orang mengenalnya dengan nama Kota Solo. Nah, gitulah sejarah singkatnya.
Akomodasi
Kemaren itu saya pergi ke Solo naik pesawat Garuda. Sebuah pesawat Indonesia yang mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai "berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi anggota dari 8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut. Memang bener! Ketika saya naik pesawat ini, rasanya nyaman banget. Pelayanannya bagus. Pramugarinya cantik-cantik dan ramah pula, dan melayani dengan senyuman.
Tempat penginapan
Setelah sampai di bandara Adisumarmo International Airport, kota Solo, maka perjalanan pun berlanjut naik teksi ke tempat penginapan, di Lorin Solo Hotel. Lorin Solo Hotel ini merupakan tempat penginapan yang terletak di pusat kota Solo yang berjarak sekitar 10 menit berkendara dari bandara internasional Adisumarmo dan stadion Manahan Solo. Jadi, saya naik taksi gak jauh-jauh amat deh pokoknya. Yang bikin asiknya lagi, hotel ini menawarkan kamar-kamar ber-AC dan kolam renang outdoor, serta menyediakan Wi-Fi gratis di seluruh area gedungnya. Jadi, sangat enjoy saya di hotel ini.
Selain itu, kamar-kamarnya menampilkan jendela besar dan menyuguhkan penerangan alami yang berlimpah. Terdapat juga teras pribadi yang menyuguhkan pemandangan taman. TV layar datar, kulkas, dan fasilitas membuat teh atau kopi tersedia di kamar. Kamar mandi dalamnya menyediakan shower dan perlengkapan mandi gratis. Mantap banget dah.
Tidak lama kemudian, maka terdengarlah sana sini orang-orang tempatan menghidupkan lagu Jawa, sebuah bahasa yang tidak asing lagi ditelinga saya. Meskipun saya orang melayu tapi saya ngerti dan bisa ngomong pakai bahasa Jawa. Jadi, ketika mau ngomong sama orang lokal di Solo, saya gak susah lagi. Contohnya ketika saya pergi ke pasar membeli baju batik, saya bisa berkomunikasi dengan si penjual dengan bahasa Jawa dengan lancar.
Batik Khas Solo
Katanya setiap batik tradisional di setiap daerah itu memiliki keunikan tersendiri. Nah, saya coba hunting baju batik di kota ini, di salah satu pasar yang ada di kotanya, yaitu pasar PGS (Pusat Grosir Solo). Kata orang-orang, batik Solo memiliki beragam motif, dua di antaranya yang paling populer adalah Parang Kusumo dan Truntum. Batik Truntum identik dengan motif bunga kecil-kecil yang membentuk sebuah pola besar. Dan batik Parang Kusumo berbeda lagi. Kataya batik ini dikenal sebagai batik yang biasa dipakai kalangan bangsawan Solo. Ciri dari batik ini adalah lajur motif diagonal yang dilukis dari bawah ke atas yang menandakan bahwa pemakainya masih berasal dari keturunan raja.
Malam harinya saya disuguhi dengan beberapa performance diatas panggung yang tak jauh dari hotel penginapan. Saya lupa namanya. Kayaknya performance khas Solo gitu deh pokoknya. Makan malam juga tersedia di dekat acara performance itu. Sambil makan malam sambil melihat performance. Cucok!!!
Setelah 3 hari menjelajah kota Solo dan membeli beberapa souvenir, akhirnya saya kembali ke Aceh dengan hati fresh karena dapat berlibur. Kapan-kapan kalau ada waktu, saya mau kesana lagi ah.
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com
2 comments
solo, wonderfull
Indeed :)