
Waktu saya belum pernah sampai ke Aceh, apa yang terpikir di kepala saya saat mendengar kata Aceh yaitu bahwa Aceh adalah wilayah yang dikenali dengan kentalnya keagamaannya. Setelah saya sampai di Aceh, ternyata benar, provinsi yang terletak di ujung utara pulau Sumatera ini memang merupakan sebuah wilayah yang dikenali dengan hal tersebut. Selain hal itu, ada satu hal lagi yang membuat saya tertarik dan berdecak kagum melihatnya, yaitu tentang warung kopinya.
Banda Aceh, selain dikenali dengan keagamaannya, kota ini juga dikenali dengan Warung Kopinya. Terbukti ketika saya jalan-jalan mengelilingi banda Aceh, begitu banyak warung kopi yang saya temui. Maka tidak salah lagi kalau kota ini memang dikenal dengan sebutan Kota 1001 Warung Kopi. Mulai dari warung kopi yang kecil-kecilan sampai warung kopi yang besar dan sudah terkenal seperti Kopi Solong, Zakir Kopi, Dek Mie dan beberapa warung kopi lainnya semuanya tidak sepi dari pelanggan. Buka dari pagi sampai ke tengah malam, bahkan ada yang sampai subuh. Dan herannya saya, walaupun sampai larut malam, pelanggannya tetap ada.
Seperti yang saya lihat, pelanggannya datang dari berbagai kalangan. Kalau dipagi hari sekitar jam 7, biasanya yang datang itu adalah Pegawai Sipil, Aparat Polisi dan orang kantoran. Mereka datang ke warung kopi sebelum jam kerja mereka. Saat sekitar jam 9 pagi sampai siang bahkan sampai sore, biasanya yang memenuhi warung kopi itu adalah para mahasiswa. Dan pada malam hari, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda dan orang-orang dari berbagai komunitas.
Satu hal yang perlu diingat, di Aceh, jika anda diajak untuk ngopi, bukan berarti anda diajak untuk meminum kopi. “Ngopi” hanyalah sebuah istilah bagi orang Aceh untuk bertemu dan berkumpul di warung kopi atau ditempat lainnya bersama teman-teman atau keluarga. Jadi, bagi anda yang tidak suka minum kopi, jangan khawatir. Saat berada diwarung kopi, anda masih bisa memesan minuman lainnya yang tersedia. Pernah suatu ketika, ada teman saya yang berasal dari luar Aceh dan baru pertama kali sampai di Aceh, dia diajak oleh orang Aceh untuk ngopi. Lalu dengan spontannya dia menolak karena dia memang tidak menyukai kopi. Mendengar hal itu, kami pun tertawa dan menjelaskan ke dia bahwa sebenarnya ‘ngopi’ itu tidak harus minum kopi.
Seperti yang saya sebutkan tadi, warung kopi di Banda Aceh itu jarang sekali sepi dari pelanggan. Setiap saat ada saja yang datang. Berdasarkan dari pengamatan, ada beberapa hal yang menyebabkan warung kopi ini tidak putus dari pelanggan :
1. Lokasi yang strategis
Lokasi yang strategis merupakan hal yang sangat menunjang bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti warung kopi untuk memajukan usahanya. Di Banda Aceh memang termasuk lokasi yang sangat strategis untuk memajukan usaha warung kopi. Hal ini dikarenakan ramainya penduduk di kota ini yang sering nongkrong atau hanya sekedar beristirahat dari lelahnya melakukan kegiatan harian. Di kota ini terdapat beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Syiah Kuala, Universitas Serambi Mekkah dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry sehingga kota ini menjadi pusat pendidikan yang pada akhirnya dibanjiri oleh orang-orang yang datang dari berbagai penjuru desa.
2. Wifi Hotspot
2. Wifi Hotspot
Sejak era digital, semuanya serba canggih. Sampai-sampai warung kopi pun ikut canggih dengan adanya Wifi Hotspot. Apa itu Wifi Hotspot? Wifi Hotspot merupakan kata-kata yang sudah familiar di telinga kita. Wifi Hotspot ini bisa dikatakan sebagai suatu istilah bagi sebuah lokasi dimana orang atau user bisa mengakses jaringan internet dengan menggunakan smartphone, PC, laptop atau perangkat lainnya tanpa media kabel. Wifi Hotspot merupakan hal yang sangat mendukung bagi sebuah warung kopi untuk meramaikan pelanggan dan memajukan usaha tersebut. Dapat dipastikan bahwa di setiap warung kopi yang ada di Banda Aceh itu ada Wifi Hotspotnya. Walaupun ada beberapa warung kopi yang tidak ada, tapi hampir semua warung kopi mulai dari warung kopi yang biasa-biasa saja sampai warung kopi yang megah, Wifi Hotspot pasti tersedia. Karena Wifi hotspot ini dianggap sebagai penarik pelanggan. Wifi Hotspot sangat dibutuhkan dan dicari-cari oleh mahasiswa dan anak-anak muda zaman sekarang. Ketika mahasiswa datang ke warung kopi, termasuk saya sendiri kemaren, hal yang ditanya kepada panjaga warung setelah mempesan minuman atau makanan adalah “Bang, password wifi-nya apa?”. Kebanyakan dari mereka biasanya menanyai kata sandi Wifi setelah memesan minuman atau makanan.

Wifi Hotspot sudah menjadi kebutuhan manusia di zaman ini, khususnya lagi bagi mahasiswa. Saat mereka datang ke warung kopi, mereka membawa laptop, tersambung ke wifi, dan mungkin ingin mencari materi untuk tugas kuliah atau hanya sekedar berselancar didunia maya. Kalau dibandingkan dengan warnet, sepertinya mahasiswa lebih memilih untuk pergi ke warung kopi. Karena kalau berselancar di warnet, bayarnya hitungan per jam. Tapi kalau di warung kopi, pesan segelas kopi, maka bisa internetan semaunya dengan gratis. Mengingat dan menimbang bahwa pada umumnya dalam kehidupan mahasiswa itu selalu berhemat dalam mengeluarkan uang, pastinya mereka lebih mencari yang lebih murah.
Jadi, kesimpulannya adalah lokasi yang strategis dan Wifi
Hotspot sangat berpengaruh besar bagi pengusaha warung kopi yang berada di
Banda Aceh dalam memajukan usahanya tersebut. Dapat dipastikan jika sebuah
warung kopi ada Wifi Hotspot nya, maka pasti banyak pelanggannya. Dengan
melihat hal ini, saya jadi tertarik untuk membuka warung yang difasilitasi
dengan Wifi Hotspot di kota saya sendiri, Pekanbaru. Dan saya rasa, hal ini
juga bisa menjadi contoh bagi para pengusaha warung minuman untuk menyediakan
layanan Wifi Hotspot diwarungnya tersebut agar semakin ramai pelanggan yang
datang.
Yuk follow untuk mendapatkan info-info terupdate dari Mirwans.com
22 comments
Wah memang hot spot area selalu jadi pilihan tempat nongkrong :)
Bener banget mbak. Tempat-tempat yang ada wifinya memang selalu jadi pilihan tempat nongkrong.
warung kopi penyelamat hidup mahasiswa ^^
selain ngopi bisa juga order makanan buat ngganjal perut bang. wifi-an jalan terus, perut kenyang, dompet tetep aman ngga kehabisan uang
Bener banget mbak, warung kopi di Banda Aceh itu memang penyelamat mahasiswa deh pokoknya.
Hahahahaha iya jabodetabek juga gitu kok, cafe-cafe yang ada wifi nya pasti rame
Wah iya
Biasanya ngopi itu lama banget sambil ngobrol
Apalagi kalau ada wifi
Makin betah hahaha
Kadang ngomongin hal hal yang terupdate juga.
Bagi ide
Dll dll :D
Semuanya ada di internet.
Tinggal pintar2nya memilih dan memilah yang baik d internet aja
jadi cuma modal 4 ribu doang bisa internetan sambil ngopi :p
Ooh... Di jabodetabek kek gitu juga ya? Mantap deh. Of course, pasti banyak pelanggan kalau ada wifi nya.
Iya mbak, bener banget, kalau udah ngopi di warung itu pasti lama duduknya, lama ngobrolnya, yang penting jangan sampai gisipin orang aja deh. Wkkwkw
Iya ko, dengan modal 4 ribu buat beli secangkir kopi, udah bisa dapat internetan sepuasnya. Hehe
iya mas,kata temen saya yang asli Aceh, ngopi menurut mereka itu ya kumpul2 n ga hanya minum kopi aja hi hi hi
btw, kalo di Jakarta ada tuh warung kopi Aceh yang rasanya mantep banget di pasar Santa
Iya bener banget mas, bagi orang baru yang belum tau pasti jadi salah pengertian tetang ngopi ni. Ohh... disana ada juga yawarung kopi Aceh?
Wah jadi penasaran seperti apa rasa kopi Aceh, juga kuliner kulinernya, pasti unik dan beda banget. Kalau saya masih penasaran sama mie Aceh, hmmm kayak apa ya rasanya, pasti bikin ketagihan
Eh BTW, ngopi 4rb/jam bisa internetan puas, cuma ada di Aceh
sekarang kalo mau internet gratis mending ke warung kopi bang, udah bisa nyantai, plus ngegosip lagi, bayarnya jg gak mahal.. plus plus deh pokoknya, cocok bgt kalo lg bokek, hihi..
Hehe, untuk menarik pembeli sekarang ada tambahan Wifi, ini memang menjadikan warung kopi atau sejenisnya bikin asyik berlama-lama dilokasi, tapi bayakin jajannya ya jangan nebeng wifi gratis aja yang lama
Selama saya ngopi nih, kopi Aceh is the best dah. Iya, 4rb per cangkir, terserah mau berapa lama disitu sambil internetan melalui wifi, bayarnya tetap 4rb doang.
Bener banget, kalau mau internetan ria mending ke warung kopi aja. Bisa nyantai sambil internetan, ngobrol-ngobrol, plus ngopi. Bayarnya cuma seuprit. Cocok banget deh.
Penjaga warung kopi kini udah pada kreatif, di pasang wifi biar banyak pelanggannya. Ya kalau ke warung kopi jangan nebeng wifi doang, pesen juga dong kopi nya. Hehehe
di Malang juga banyak mas, cuma speednya kentap kentup, gak tau deh pakai provider apa, huhu
Ooh gitu ya? Mungkin mereka pake provider yang kurang bagus.
keren
Makasiiihhh....